Sejarah Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Belanda
Kebidanan merupakan aplikasi dari ilmu medis. Bidan adalah tenaga profesional yang mengatur dan monitoring proses fisiologis, berbeda dengan profesi kesehatan lain yang berfokus pada patologi. Bidan memberi kontribusi dalam proses medis kedokteran (Crebas 1991:25).
Perkembangan kebidanan di Belanda adalah sbb :
1. Tahun 1779 : Didirikan sekolah kebidanan pertama di Maasticht
2. Tahun 1818 : Pemerintah mengeluarkan panduan untuk legislasi bidan
3. Tahun 1861 : Didirikan pendidikan kebidanan kedua di Amsterdam. Pada abad 18 ini masyarakat mengenal bidan sebagai praktisi mandiri tugas dan tanggung jawab bidan sudah teridentifikasi dengan jelas dan didukung oleh undang-undang oleh pemerintah.
4. Tahun 1865 : Pemerintah memberikan kewenangan kepada bidan sebagai praktisi medis untuk memberikan pendidikan kesehatan dan mendampingi ibu selama proses kelahiran normal.
5. Tahun 1878 : Pemerintah belanda mengeluarkan keputusan untuk pemberian gelar kepada yang telah lulus misalnya dr, drg, farmasi, bidan dan asisten farmasi diberikan. Dengan gelar ini seorang bidan diberi kewenangan izin praktek bila sudah melakukan ujian dan dianggap lulus.
6. Tahun 1941 : Sistem pembayaran pelayanan kebidanan dengan asuransi medis yang masih tetap ada sampai dengan sekarang.
a. Wanita dengan kehamilan dan persalinan yang fisiologis berada dibawah pengawasan bidan, sedang yang patologis dengan komplikasi berada dibawah pengawasan ahli obstetri .
b. Bidan atau dokter yang memberikan pelayanan diluar wilayah kerjanya tidak akan mendapat klaim penggantian biaya asuransi
c. Siswa bidan diberikan kesempatan yang banyak dalam menolong persalinan dirumah dibawah bimbingan bidan seniornya.
d. Pemerintah lebih menganjurkan persalinan dilakukan dirumah dan ada dukungan yang kuat dalam pendanaan bila melaukan persalinan dirumah. Hampir 1/3 bidan menolong persalinan dirumah , hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hingstman Mayoritas (80%) bidan di netherlands praktik mandiri dan memberikan pelayanan persalinan di rumah atau di unit kebidanan dengan masa rawat yang singkat (1994), presentasi persalinan di rumah dilakukan lebih banyak ditolong oleh bidan (Baker et al 1996)
7. Tahun 1991 : Peninjauan kembali kurikulum oleh suatu komite yang bekerjasama dengan departemen kesejahteraan, kesehatan dan kebudayaan di Netherland melakukan revisi kurikulum kebidanan dengan mengidentifikasi kebutuhan kebidanan yang harus berdasarkan :
1. Perubahan area obstetrik
2. Peningkatan penggunaan teknologi dalam persalinan dan kelahiran
3. Identifikasi kebutuhan untuk menyediakan pelatihan dalam USG
4. Pemikiran yang berarah pada pendidikan terutama yang berkenaan dengan penilaian mahasiswa
5. Kebutuhan bidan dalam mengembangkan kebutuhan riset (Commitee for the revision of the curiculum of midwifery school in nehterlands 1991