Kamis, 24 April 2014

Pemasangan Kateter

2.1  Pengertian Kateter

•    Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan.
•    Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon
•    Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal
•    Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.

Jadi Pemasangan kateter  merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat, 2006). Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan dengan memasukan selang plastik atau karet melalui uretra ke dalam kandung kemih. Kateter memungkinkan mengalirnya urin yang berkelanjutan pada klien yang tidak mampu mengontrol perkemihan atau klien yang mengalami obstruksi. Kateter juga menjadi alat untuk mengkaji pengeluaran urin per jam pada klien yang status hemodinamiknya tidak stabil (Potter dan Perry, 2002 ).

2.2 Tipe Kateterisasi
Menurut Hidayat pemasangan kateter dengan dapat bersifat sementara atau menetap. Pemasangan kateter sementara atau intermiten catheter (straight kateter) dilakukan jika pengosongan kandung kemih dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal, sedangkan pemasangan kateter menetap atau indwelling catheter (folleykateter) dilakukan apabila pengosongan kateter dilakukan secara terusmenerus (Hidayat, 2006).
a)    Kateter sementara (straight kateter)
Pemasangan kateter sementara dilakukan dengan cara kateter lurus yang sekali pakai dimasukkan sampai mencapai kandung kemih yang bertujuan untuk mengeluarkan urin. Tindakan ini dapat dilakukan selama 5 sampai 10 menit.
Pada saat kandung kemih kosong maka kateter kemudian ditarik keluar, pemasangan kateter intermitten dapat dilakukan berulang jika tindakan ini diperlukan, tetapi penggunaan yang berulang meningkatkan resiko infeksi (Potter dan Perry, 2002).
Pemasangan kateter sementara dilakukan jika tindakan untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih pasien dibutuhkan. Efek samping dari penggunaan kateter ini berupa pembengkakan pada uretra, yang terjadi saat memasukkan kateter dan dapat menimbulkan infeksi (Thomas, 2007).
Beberapa keuntungan penggunaan kateterisasi sementara yang dikemukakan oleh  Japardi (2000) antara lain:
1)    Mencegah terjadinya tekanan intravesikal yang tinggi/overdistensi yang
mengakibatkan aliran darah ke mukosa kandung kencing dipertahankan seoptimal mungkin
2)    Kandung kencing dapat terisi dan dikosongkan secara berkala seakan-akan
 berfungsi normal.
3)    Bila dilakukan secara dini pada penderita cedera medula spinalis, maka penderita
dapat melewati masa syok spinal secara fisiologis sehingga fedback ke medula spinalis tetap terpelihara
4)    Teknik yang mudah dan klien tidak terganggu kegiatan sehari harinya
Kerugian kateterisasi sementara ini adalah adanya bahaya distensi kandung kemih, resiko trauma uretra akibat kateter yang keluar masuk secara berulang, resiko infeksi akibat masuknya kuman-kuman dari luar atau dari ujung distal uretra (flora normal) (Japardi, 2000).
b)      Kateter menetap (foley kateter)
Kateter menetap digunakan untuk periode waktu yang lebih lama. Kateter menetap ditempatkan dalam kandung kemih untuk beberapa minggu pemakaian sebelum dilakukan pergantian kateter. Pemasangan kateter ini dilakukan sampai klien mampu berkemih dengan tuntas dan spontan atau selama pengukuran urin akurat dibutuhkan (Potter dan Perry, 2005).
Pemasangan kateter menetap dilakukan dengan sistem kontinu ataupun penutupan berkala (clamping). Pemakaian kateter menetap ini banyak menimbulkan infeksi atau sepsis. Bila menggunakan kateter menetap, maka yang dipilih adalah penutupan berkala oleh karena kateterisasi menetap yang kontinu tidak fisiologis dimana kandung kencing yang selalu kosong akan mengakibatkan kehilangan potensi sensasi miksi serta terjadinya atrofi serta penurunan tonus otot kandung kemih (Japardi, 2000).
Kateter menetap terdiri atas foley kateter (double lumen) dimana satu lumen berfungsi untuk mengalirkan urin dan lumen yang lain berfungsi untuk mengisi balon dari luar kandung kemih. Tipetriple lumen terdiri dari tiga lumen yang digunakan untuk mengalirkan urin dari kandung kemih, satu lumen untuk memasukkan cairan ke dalam balon dan lumen yang ketiga dipergunakan untuk melakukan irigasi pada kandung kemih dengan cairan atau pengobatan (Potter dan Perry, 2005).
2.3 Jenis-jenis kateter
1.    Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel.
2.    Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 mingu). 
3.    Kateter silicon murni atau teflon : untuk menggunakan jangka waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur pada meatur urethra.
4.    Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya lembut tidak panas dan nyaman bagi urethra.
5.    Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yg melahirkan.

2.4 Tujuan Pemasangan Kateter
­    Untuk mengeluarkan urin
­    Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemiih.
­    Mendapatkan urine steril intuk specimen
­    Pengkajian residu urine
­    Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medulla spinalis, gangguan neuromuskular, atau inkompeten kandung kemih. Serta pasca operasi besar.
­    Mengatasi obstruksi aliran urine
­    Mengatasi retensi perkemihan.
­    Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih
­    Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan hemodinamik.
2.5 Alat dan Bahan
Alat:                        Bahan :
1)    Set kateter        
2)    Urine bag
3)    Sarung tangan steril
4)    Set bengkok + pinset steril
5)    Spuit
6)    Alas / perlak alas
7)    Handuk kecil + baskom
8)    Sampiran
9)    Lampu
10)    Duk bolong
11)    Perban    1)    Kapas + cairan sublimate
2)    Jelly
3)    Plester + aqua steril
4)    Isi air hangat + sabun

2.6 Cara Pemasangan Kateterisasi Bagi Peremuan dan Laki-Laki.
a)    Pada Perempuan
a. Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian alat-alat
     didekatkan ke pasien
b. Pasang sampiran
c. Cuci tangan
d. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong klien
e. Pakaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien lithotomi (kaki ditekuk dan Kaki sedikit dibuka). Bengkok diletakkan didekat bokong klien
f. Buka bak instrumen, pakai sarung tangan steril, pasang duk steril, lalu bersihkan
    alat genitalia dengan kapas sublimat dengan menggunakan pinset.

g. Bersihkan genitalia dengan cara : dengan tangan nondominan perawat membuka 
    vulva kemudian tangan kanan memegang pinset dan mengambil satu buah kapas 
    sublimat.
     Selanjutnya bersihkan labia mayora dari atas kebawah dimulai dari sebelah kiri
    lalu kanan, kapas dibuang dalam nierbekken, kemudian bersihkan labia minora,
     klitoris, dan anus.
      Letakkan pinset pada nierbekken
h. Ambil kateter kemudian olesi dengan jelly.
    Masukkan kateter kedalam uretra kira-kira
    10 cm secara perlahan-lahan dengan menggunakan pinset sampai urine keluar.
    Masukkan Cairan Nacl/aquades 20-30 cc atau sesuai ukuran yang tertulis.
    Tarik sedikit kateter.
    Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan berarti kateter sudah masuk pada
    kandung kemih
i. Lepaskan duk, sambungkan kateter dengan urine bag. Lalu ikat disisi tempat tidur
j. Fiksasi kateter pada bagian sisi dalam paha klien
k. Pasien dirapihkan kembali
l. Alat dirapihkan kembali
m. Mencuci tangan
n. Melaksanakan dokumentasi :
Perhatian
1) Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan klien
2) Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan
     tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien.



5 komentar:

  1. Mohon bantuan ya....saya pernah menggunakan kateter tetap dan kateter semntara. Cuma resiko penggunaan kateter, sampai skarang saya tidak bisa mengontrol BAK saya, saya tak bisa menahan kencing utk sampai k WC.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba mbak latihan bladder training ..cari di internet mbk bisa gunakan kegel excise setiap hari ..lebih lanjut cari di internet semoga bermanfaat

      Hapus
  2. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan catheter 8 untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus
  3. saya pernah menggunakan kateter, tapi ada pendarahan yang keluar melalui saluran kantong kemih, bagaimana penangannan nya,..?

    BalasHapus